Kajian Stereokimia Senyawa Khiral Hasil Modifikasi
Hallo sahabat blogger, kali ini saya akan membahas suatu materi tentang pemisahan senyawa kiral pada Bencana thalidomid, reaksi senyawa kiral S-Thalidomid, bencana ini adalah bencana yang tidak diinginkan oleh banyak orang. sumber permasalahan ini saya dapatkan dari https://farmasetika.com/2016/12/06/bahaya-obat-kiral-bisa-dihindari-dengan-molecularly-imprinted-polymer/
Sebelum menjelaskan materi tersebut saya akan menjelaskan kembali apa itu senyawa kiral. suatu molekul organik dapat dikatakan molekul kiral jika terdapat minimal 1 atom C yang mengikat empat gugus yang berlainan, suatu molekul dikatakan kiral apabila molekul tersebut tidak bisa dihimpitkan di atas bayangan suatu cermin. kata kiral digunakan pada suatu molekul dan dapat diartikan bahwa molekul tersebut mempunyai sifat ketanganan. tangan kanan mempunyai bayangan tangan kiri, demikian juga sebaliknya.dan tangan kanan tidak dapat dihimpitkan di atas tangan kiri.
Tragedi yang dimaksud di atas dikenal dengan nama "bencana thalidomide" dimana terjadi pada ribuan bayi lahir dengan memiliki tungkai yang berbentuk tidak sempurna karena tidak tepatnya penggunaan S-thalidomide pada ibu hamil.
kemudian ditemukan metode atau Teknik agar dapat memisahkan obat-obat kiral tersebut oleh para peneliti sehingga di peroleh kemurnian yang tinggi.selanjutnya kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) menjadi pendekatan yang sering di gunakan untuk pemisahan kiral dan diikuti dengan penggunaan capillary electrochromatography (CEC).
Pada metode baru untuk pemisahan senyawa kiral disebut dengan metode Molecular imprinting polymer (MIP) digunakan sebagai fase diam pemisahan kiral, kelebihan dari metode ini sebagai fase diam pemisahan kiral adalah afinitas dan selektivitas yang tinggi terhadap molekul ynag akan di uji.
berikut gambar cara pembuatan MIP.
Metode di atas dibuat melalui proses pencampuran antara molekul template dengan monomer fungsional. monomer fungsional tersebut mengandung gugus fungsi Y dan selanjutnya akan mengalami proses reaksi antara pengikatan silang dengan pengikat silang ( cross-linker), kemudian ruang 3 dimensi polimer akan terbentuk dan molekul-molekul template dikelilingi oleh monomer. selanjutnya molekul template akan menghilang dan meninggalkan ruang tersebut.
Permasalahan:
- Bagaimana cara menggunakan pendekatan kromatografi cair kinerja tinggi dan capillary electrochmatography pada pemisahan senyawa kiral
- Bagaimana reaksi senyawa kiral S-thalidomid tersebut sehingga bencana thalidomid itu dapat terjadi
- disebutkan bahwa ribuan bayi lahir dengan memiliki tungkai yang berbentuk tidak sempurna karena tidak tepatnya penggunaan S-thalidomide pada ibu hamil. bagaimana yang seharusnya penggunaan S-thalidomid agar tidak terjadi hal tersebu

baiklah saya Nadia Fransiska dengan NIM A1C119034 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. menurut saya hal tersebut dapat terjadi dikarenakan Sebutlah A dan B yang analog dengan tangan kiri dan tangan kanan kita. A dan B sering disebut sebagai stereoisomer (isomer ruang) atau isomer optis. Harus diingat, suatu molekul organik disebut molekul kiral jika terdapat minimal satu atom C yang mengikat empat gugus yang berlainan seperti senyawa Alanine pada gambar 1. Molekul-molekul kiral memiliki sifat yang sangat unik yaitu sifat optis. Artinya suatu molekul kiral memiliki kemampuan untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi pada alat yang disebut polarimeter.
BalasHapusSistem tata nama isomer optik diperkenalkan Chan-Ingold-Prelog yang menglasifikasikan atom C kiral sebagai R atau S. Sistem tata nama ini sering dinamakan konfigurasi mutlak/absolut. Contohnya (2R,3S)-2,3 dibromo pentana. Pada tulisan ini tidak akan dijelaskan aturan penamaan R dan S, tetapi para pembaca dapat membacanya di literatur organik tingkat kuliah. Dengan sistem tata nama ini diperkenalkan dua klasifikasi stereoisomer, yaitu enantiomer dan diastereoisomer. Definisi dari enantiomer dan diastereoisomer sedikit rumit tetapi akan dijelaskan secara sederhana.
baiklah saya Sindy Putri Edyana NIM A1C119010 ingin menjawab permasalahan no 1.
BalasHapusMetode kromatografi cair dapat digunakan untuk memisahkan enansiomer baik secara tidak langsung dengan reagen derivatisasi kiral atau penambahan fase gerak kiral,maupun dengan fase diam kiral. Metode ini telah dikembangkan sejak lama sebagai pemisahan senyawa kiral fluorokuinolon menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda.Review artikel ini menyajikan perbandingan metode pemisahan enansiomer ofloksasin menggunakan kromatografi cairdiantaranya metode fase diam kiral dan fase gerak kiral dengan penambahan penukar ligan/siklodekstrin.
terimakasih