Mekanisme Reaksi Eliminasi E1
Pada materi kali ini saya akan membahas suatu materi tentang Mekanisme reaksi eliminasi E1, reaksi eliminasi E1 ini disebut juga dengan mekanisme reaksi eliminasi unimolekuler.
karbokation adalah zat antara yang tidak stabil dan memiliki energi yang tinggi, karena ketidakstabilan dan energi yang tinggi tersebut menyebabkan dapat bereaksi lebih lanjut. salah satu cara karbokation mencapai produk yang stabil adalah dengan cara bereaksi dengan nukleofilik.
tahap pertama pada reaksi E1 ini sama dengan tahap pertama yaitu tahap ionisasi tetapi pada tahap kedua disini nukleofilik H2O tidak menyerang karbokation atau karbonnya tetapi mengambil hidrogen dari kation terbutil menghasilkan suatu propena.
Mekanisme Reaksi E1
tahap 1. Ionisasi
tahap ini kita memakai terbutil bromida tahap ini adalah tahap yang lambat karena tahap ini membutuhkan energi tambahan untuk memecahkan ikatan antara substrat dan gugus perginya untuk menjadi zat antara karbokation, sebelum menjadi zat antara karbokation ini harus mencapai keadaan transisi 1. tahap ini adalah tahap penentu laju dari keseluruhan reaksinya karena tahap ini berjalan lambat.suatu reaksi E1 menunjukkan kinetika orde pertama (first orde) karena dalam keadaan transisi mirip dengan keadaan transisi pada SN1 dimana pada tahap ini diperlihatkan molekul substratnya saja molekul nukleofiliknya tidak ada yang muncul. laju reaksi tahap ini hanya bergantung pada konsentrasi substrat atau alkil halidanya.
tahap 2.
Pada tahap ini terdapat perbedaan antara basa dan nukleofiliknya, dimana basa lebih tertarik pada hidrogen sedangkan nukleofiliknya lebih tertarik pada karbon yang kekurangan elektron, disini yang berperan sebagai basa yaitu H2O dan merebut proton dari karbokation yang berdekatan dengan karbokation. elektron ikatan sigma karbon hidrogen bergeser ke arah muatan positif atau ke karbon positif ia mengalami hibridisasi dari keadaan SP3 ke SP2, awalnya CH3 keadaan hibridisasi SP3 kemudian hidrogen diambil dalam keadaan transisi diperlihatkan terjadi rehibridisasi dimana CH2 berubah menjadi hibridisasi SP2. sehingga terjadi produk 2-metilpropena.
Permasalahan:
1. Mengapa tahap pertama pada reaksi E1 digunakan sebagai tahap penentu laju dari suatu reaksi keseluruhan ?
2. Mengapa pada reaksi ini nukleofilik H2O tidak menyerang karbokation atau karbon yang kekurangan elektron?
3. Mengapa pada tahap dua basa lebih tertarik pada hidrogen dan nukleofilik tertarik kepada karbon ?
Baiklah saya Sindy Tiara Putri dengan NIM A1C119016, disini saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1. Menurut saya, hal yang menyebabkan pada tahap satu sebagai penentu laju rekasi dikarenakan pada tahap ini berjalan dengan lambat. Selain itu, pada tahap satu ini membutuhkan energi untuk melakukan pemecahan ikatan antara substrat dan gugus perginya untuk menjadi zat antara karbokation, sebelum menjadi karbokation harus terlebih dahulu melewati keadaan transisi. Hal itulah yang menyebabkan pada tahap satu sebagai penentu laju, dikarenakan dapat melakukan pemutusan antara ikatan dengan substrat yang merupakan tahap awal dalam mekanisme reaksi eliminasi. terimakasih
BalasHapusBaiklah saya Lusya Siboro dengan NIM A1C119098 mencoba menjawab persoalan nomor 1. Reaksi E1 digunakan sebagai tahap penentu laju dari suatu reaksi keseluruhan karena pada reaksi ini melibatkan satu pereaksi dalam keadaan transisi serta pada tahap ini terbentuknya karbokation akibat penghilangan gugus pergi yang berasal dari alkil halida. Pada tahap 1 disebut juga tahap ionisasi. Tahap ini berjalan lambat dan dijadikan faktor penentu laju reaksi karena pada tahap ini terjadi pembentukan karbokation dan berlakunya orde pertama (unimolekuler). Karbokation pada reaksi eliminasi E1 akan memberikan sebuah proton kepada suatu basa yang menyebabkan terbentuknya alkena. Terimakasih
BalasHapus